Aksi nyata refleksi visi misi satuan pendidikan adalah upaya konkret untuk mengevaluasi dan merefleksikan visi, misi, dan tujuan pendidikan di suatu lembaga atau satuan pendidikan. Aksi nyata ini melibatkan seluruh pemangku kepentingan, seperti guru, siswa, orang tua, dan masyarakat, dalam proses pengkajian, perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi program atau kegiatan pendidikan.
Aksi nyata refleksi visi misi satuan pendidikan memiliki banyak manfaat, antara lain: meningkatkan kualitas pembelajaran, meningkatkan motivasi dan keterlibatan siswa, meningkatkan kolaborasi antara pemangku kepentingan, dan meningkatkan akuntabilitas dalam penyelenggaraan pendidikan. Konsep aksi nyata refleksi visi misi satuan pendidikan pertama kali dikemukakan oleh John Dewey pada awal abad ke-20, yang menekankan pentingnya keterlibatan aktif siswa dalam proses pembelajaran.